Artikel

7 Tips Menghadapi Cuaca di Arab Saudi Saat Umroh dan Haji

cuaca-di-Arab-Saudi

Bagi yang belum berkesempatan ke Tanah Suci pada musim haji tahun ini, umroh tentu adalah pilihan terbaik. Selain harganya lebih terjangkau, umroh juga bisa dilakukan tanpa harus menunggu bertahun-tahun. Namun sebelumnya, pastikan untuk terlebih dahulu mempelajari soal cuaca di Arab Saudi.

Seperti diketahui, temperature suhu di Arab Saudi bisa mencapai lebih dari 40 derajat celcius. Bahkan pada bulan Juni lalu, suhu di Arab Saudi tercatat sampai lebih dari 50 derajat celcius. Akibat suhu ekstrem ini, beberapa jamaah haji pun tumbang karena kelelahan akibat heat stroke (serangan panas).

7 Tips Menghadapi Perubahan Ekstrim Cuaca di Arab Saudi

Serangan panas ekstrem di Arab Saudi ini ternyata juga menyerang para jamaah Indonesia. Hal ini tentu saja karena suhu normal rata-rata di Indonesia hanya sekitar 33-35 derajat celcius saja. Perubahan suhu yang signifikan antara 2 tempat ini mampu memicu kondisi kesehatan serius.

Kondisi ini tentu saja tidak bisa dihindari. Oleh sebab itu, bagi Anda yang berencana untuk umroh dalam waktu dekat, setidaknya persiapkan 7 hal berikut ini:

1. Cari Tahu Tentang Detail Suhu Terkini di Arab Saudi

Beberapa minggu sebelum keberangkatan, ada baiknya untuk memantau perkembangan suhu terkini di Arab Saudi. Pemantauan suhu ini kini bisa mudah dilakukan melalui aplikasi mobile. Mengetahui pergerakan suhu terkini selama beberapa minggu terakhir bisa menjadi upaya antisipasi.

Umumnya, cuaca di sana akan menyentuh angka lebih dari 40 derajat celcius pada siang hari. Bahkan, pada Bulan Juni lalu suhunya sempat mencapai titik tertinggi di angka lebih dari 50 derajat celcius. Angka yang hampir 2 kali lipat dari suhu rata-rata di Indonesia.

Sementara itu, pada malam hari cuaca di Arab Saudi bisa turun drastis sampai 20 derajat celcius. Perubahan yang signifikan ini tentu harus dibarengi dengan persiapan fisik yang mumpuni. Oleh sebab itu, mengenali perubahan cuaca dan suhu di Arab Saudi bisa membantu proses adaptasi.

2. Check Up Kondisi Kesehatan Sebelum Keberangkatan

Meskipun sudah menjaga kesehatan, pola makan serta memastikan istirahat cukup selama beberapa minggu jelang keberangkatan, ada baiknya untuk memastikan dengan melakukan check up. Check up kondisi ini bisa dilakukan setidaknya maksimal h-3 sebelum keberangkatan.

Saat proses check up, dokter akan memberikan beberapa saran medis terkait persiapan menghadapi musim di Arab Saudi sekarang yang tidak menentu. Jika perlu, dokter juga akan memberikan tambahan suplemen sebagai bekal perjalanan. Jadi, jangan lewatkan proses ini sebelum lepas landas!

3. Komunikasikan Pada Pihak Travel Terkait Agenda saat Umroh

Jelang keberangkatan, jangan sungkan untuk lebih sering berkonsultasi dengan pihak travel terkait jadwal dan agenda saat di Tanah Suci. Pastikan dulu apakah kepadatan aktivitas tersebut bisa dilakukan apabila tiba-tiba cuaca di Arab Saudi tiba-tiba terkena serangan panas.

Jika perlu, penting untuk menyusun kembali agenda dengan menghindari aktivitas outdoor siang atau tengah hari. Sebagai gantinya, kegiatan ini bisa dilakukan pada pagi hari saja. Jika waktu dirasa terlalu pendek, aktivitas juga bisa lanjut pada sore hingga menjelang malam hari.

Dengen menyusun kembali agenda aktivitas, maka tentu saja risiko serangan panas bisa diminimalisir.

4. Jangan Lupa Bawa Tabir Surya!

Saat melakukan ibadah umroh saat risiko serangan panas melanda, tentu saja ada beberapa persiapan barang bawaan yang wajib ada di koper Anda. Salah satunya adalah tabir surya atau yang familiar disebut sunscreen. Tidak hanya untuk wanita, penggunaan tabir surya juga penting untuk jamaah pria.

Seperti diketahui, fungsi tabir surya adalah untuk melindungi kulit dari paparan sinar matahari. Suncreen tidak hanya untuk melindungi wajah, tetapi juga bisa melindungi area tangan dan kaki. Oleh sebab itu, jangan gengsi untuk membawanya di koper karena memang sudah jadi kebutuhan.

5. Selektif Membawa Pakaian

Karena cuaca di Arab Saudi sangat panas, maka penting bagi Anda untuk mengenakan pakaian yang nyaman. Sebagai rekomendasi, pastikan pakaian yang digunakan disana terbuat dari bahan-bahan yang menyerap keringat seperti katun.

Seperti diketahui, pakaian berbahan katun memiliki kemampuan menyerap keringat dengan baik sehingga tubuh tetap terasa segar dan tidak lembab. Hal ini sangat penting untuk mencegah iritasi kulit dan bau badan. Katun juga mampu melindungi agar terik matahari tidak langsung mengenai kulit.

Tidak hanya soal bahan, pemilihan warna pakaian juga penting buat dipertimbangkan. Saat umroh, Anda disarankan untuk menghindari mengenakan pakaian berwarna hitam, coklat tua, merah tua dan biru tua saat siang hari. Hal ini disebabkan karena warna tersebut memiliki sifat menyerap panas.

Sebagai gantinya, Anda bisa mengenakan pakaian berwarna terang seperti putih pada siang hari. Pakaian berwarna terang bisa menghindari penyerapan panas yang berlebihan sehingga ibadah akan jadi lebih nyaman di siang hari.

6. Jangan Lupa Melindungi Diri dengan Masker dan Kaos Kaki

Karena cuaca di Arab Saudi sangat kering dan panas, maka saat siang hari udaranya akan terlalu berdebu. Oleh sebab itu, disarankan bagi para jamaah untuk mengenakan masker. Agar nafas terasa lebih dingin, kemenag juga menyarankan agar menyemprot masker dengan air sebelum digunakan.

Selain itu, jangan lupa juga untuk selalu membawa kaos kaki. Gunakanlah setiap selesai wudhu saat kaki sudah dilap kering.

7. Pastikan Tidak Lupa Minum

Hal yang paling krusial saat berperang dengan cuaca panas di Arab Saudi adalah minum. Jika Anda mencukupi kebutuhan ini, maka risiko dehidrasi bisa dihindari. Jadi, pastikan untuk selalu sedia botol minum dari hotel sebelum perjalanan. Jika sudah habis, jamaah bisa melakukan refill.

Seperti diketahui, cuaca di Arab Saudi yang sangat panas ini memang sesuatu hal yang tidak bisa dihindari. Hal inilah yang membuat para calon jamaah wajib melakukan antisipasi dan persiapan yang matang jelang keberangkatan umroh. Jika persiapannya matang, ibadah pun makin tenang dan nyaman!

Konsultasi