Logo umroh berkah

Artikel

Pengertian Sahur Menurut Bahasa dan Istilah Serta Hukumnya

Sahur adalah salah satu aktivitas yang umum dilakukan sebelum berpuasa, baik puasa Ramadhan maupun puasa yang dilakukan pada hari-hari biasa. Pengertian sahur cukup sederhana, baik menurut bahasa maupun istilah, dan mudah untuk dipahami. Yang pasti pengertiannya bukan sarapan khusus Ramadhan.

Sahur merupakan aktivitas sederhana yang ternyata memiliki keutamaan. Jika sempat, tidak ada alasan kuat untuk melewatkannya karena waktu sahur adalah salah satu waktu mustajab untuk berdoa di bulan Ramadhan. Ketahui lebih jauh pengertian, dalil, waktu, manfaat, dan hukum melakukannya di sini.

Pengertian Sahur Menurut Bahasa dan Istilah

Sahur adalah kata yang umum, sering disebut, dan aktivitasnya umum dilakukan di bulan Ramadhan. Meskipun umum dan familiar, pengertian dari sahur sendiri belum banyak diketahui. Sahur dapat dijelaskan dari sisi bahasa maupun istilah. Pengertiannya, tidak jauh dari kata makan dan akhir malam.

Berikut adalah definisi sahur menurut bahasa dan istilah.

1. Pengertian Sahur Menurut Bahasa

Pengertian dari kata sahur dalam bahasa Arab adalah ‘akhir malam’. Akar kata sahur adalah suhuur, dimana suhuur merujuk pada ‘makanan yang dikonsumsi ketika sahur’. Suhuur diartikan sebagai ‘aktivitas makan saat waktu sahur’. Dalam bahasa Indonesia, suhuur diucapkan atau dikenal dengan nama sahur.

Yunus Hanis Syam dalam bukunya yang berjudul Materi Puasa Ramadhan, menjelaskan dalam bahasa Arab, as-sahuur dengan memfathahkan huruf sin adalah benda makanan dan minuman untuk sahur. As-suhuur yang didhomahkan huruf sin-nya adalah nashdar, yaitu perbuatan makan sahur itu sendiri.

2. Pengertian Sahur Menurut Istilah

Dalam buku Mukjizat Puasa karangan Yusuf Qardhawi, sahur adalah hidangan yang dimakan pada waktu dini hari, yakni setelah pertengahan malam sampar fajar. Maksud dan tujuan sahur adalah memberikan kekuatan kepada orang yang berpuasa, agar mereka tahan menahan rasa lapar dan dahaga di siang hari.

Irfan Supandi dalam bukunya, Ensiklopedia Puasa, mendefinisikan sahur sebagai aktivitas makan minum di malam hari mulai tengah malam sampai sebelum subuh. Sahur juga membantu stamina tubuh di siang hari selama berpuasa. Sahur harus tetap diupayakan, meskipun hanya seteguk air atau sesuap nasi.

Makna dari sahur sendiri bisa lebih luas dari sekadar makan di akhir malam. Selain makan dan minum untuk “bekal” berpuasa, sahur bisa jadi waktu terbaik bagi umat Islam untuk melakukan berbagai amalan, dari berzikir sampai beristighfar. Waktu sahur dinilai sebagai waktu dimana rahmat diturunkan.

Waktu Sahur

Jika berbuka puasa disunahkan untuk diawalkan, tidak demikian dengan sahur. Sahur disunahkan untuk diakhirkan. Tujuannya adalah untuk memendekkan waktu lapar sehingga mereka yang melakukannya bisa lebih menahan diri ketika berpuasa. Tidak ada waktu awal dalam sahur, yang ada adalah waktu akhir.

Ketetapan waktu sahur ada dalam surah Al-Baqarah ayar 187.

وَكُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّى يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الْأَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الْأَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِ ثُمَّ أَتِمُّوا الصِّيَامَ إِلَى اللَّيْلِ

Artinya: “Dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam.”

Berdasarkan ayat tersebut, makan sampai fajar diperbolehkan. Siapapun yang ragu apakah fajar sudah terbit atau belum, boleh makan dan minum sampai mendapatkan keyakinan. Azan subuh jadi penanda universal berakhirnya waktu sahur dimana waktu subuh akan berbeda tergantung dimana Anda berada.

Hukum Sahur

Hukum sahur bagi mereka yang akan berpuasa ternyata adalah sunah. Maklumat hukum sahur ditetapkan oleh kesepakatan para ulama. Dalam Al Isyraf, Imam Ibnul Mundzir menyatakan “Umat Islam telah ijma’ bahwa sahur itu dianjurkan lagi disunahkan, tidak ada dosa bagi yang meninggalkannya.”.

Dalam kitab Syarh Shahih Muslim, Imam An Nawawi menyatakan, “Para ulama telah bersepakat tentang sunnahnya sahur dan bukan suatu kewajiban”. Referensi lain mengenai hukum sahur adalah sunah dan dianjurkan untuk dilakukan adalah 2 hadis dari Imam Ahmad dan Imam Bukhari.

Sahur adalah aktivitas yang sangat dianjurkan untuk mereka yang hendak berpuasa, sebagaimana sabda Rasulullah saw. yang dikatakan Annas bin Malik r.a.,

تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِي السُّحُورِ بَرَكَة

Artinya: “Makan sahurlah kalian karena sesungguhnya di dalam sahur itu terdapat berkah.” (HR Bukhari)

Abu Sa’id Al Khudri RA menyebut bahwa Rasulullah saw pernah berkata, Allah saw. dan para malaikat berselawat atas orang-orang yang melakukan sahur,

أَكْلَةٌ بَرَكَةٌ فَلَا تَدَعُوهُ وَلَوْ أَنْ يَجْرَعَ أَحَدُكُمْ جَرْعَةً مِنْ مَاءٍ فَإِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى الْمُتَسَحِّرِينَ

Artinya: “Bersahur itu adalah suatu keberkahan, maka janganlah kamu meninggalkannya walaupun hanya dengan seteguk air. Karena Allah SWT dan para malaikat berselawat atas orang-orang yang bersahur (makan sahur).” (HR Ahmad)

Dari kedua hadis tersebut dan kesepakatan para ulama jelas sudah apa hukum sahur dan kenapa sahur dianjurkan untuk dilakukan. Sahur tidak hanya menjadi waktu makan dan mempersiapkan stamina untuk berpuasa, tetapi juga bisa jadi waktu terbaik untuk berdoa, berzikir, beristighfar, dan membaca Al-Qur’an.

Doa dan Membaca Al-Qur’an Ketika Sahur

Selain makan dan minum dan mengakhirkan keduanya, waktu sahur adalah salah satu waktu terbaik, apalagi di bulan Ramadhan untuk bertaubat dan membaca Al-Qur’a. Sahur bisa jadi momen dimana Anda mendapatkan hidayah dan keberkahan. Sahur memiliki banyak keutamaan yang sayang untuk dilewatkan.

Waktu sahur adalah waktu yang tepat untuk membaca Al-Qur’an. Waktu tersebut adalah waktu dimana otak masih segar karena baru “on” setelah diistirahatkan. Otak akan lebih menyerap dan menghasilkan konsentrasi yang lebih baik. Anda akan lebih khusyuk dan lebih meresapi makna setiap ayat.

“Sesungguhnya bangun di waktu malam adalah lebih tepat (untuk khusyuk) dan bacaan di waktu itu lebih berkesan.” (QS. Al-Muzzaammil, [73]:6).

Selain membaca Al-Qur’an, waktu sahur juga waktu yang tepat untuk beristighfar dan berzikir. Anda bisa memanfaatkan waktu sahur untuk memohonkan setiap hajat. Anda dianjurkan untuk memohon ampun kepada Allah. Salah satu waktu mustajab untuk berdoa di bulan Ramadhan adalah di waktu sahur.

“Pada setiap malam, Allah Ta’ala turun ke langit dunia, ketika tersisa sepertiga malam terakhir. Allah berfirman, ‘Siapa yang berdoa kepada-Ku, akan Aku kabulkan. Siapa yang meminta kepada-Ku, akan Aku beri, dan siapa yang memohon ampunan kepada-Ku, akan Aku ampuni.” (HR. Bukhari 1145 dan Muslim 758).

Al-Qur’an surah Ali Imran ayat 17 menganjurkan permohonan ampunan di waktu sahur.

الصَّابِرِينَ وَالصَّادِقِينَ وَالْقَانِتِينَ وَالْمُنْفِقِينَ وَالْمُسْتَغْفِرِينَ بِالْأَسْحَارِ

Artinya: “(yaitu) orang-orang yang sabar, yang benar, yang tetap taat, yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah) dan yang memohon ampun di waktu sahur.”

Sebenarnya tidak ada doa yang spesifik yang dikhususkan untuk dibacakan di waktu sahur. Hal sama berlaku untuk doa sebelum dan setelah sahur. Berbagai keutamaan yang ada di waktu sahur hendaknya dimanfaatkan dengan baik sehingga Anda bisa mendapatkan manfaat dan keberkahan.

Setelah memahami pengertian sahur dan hukumnya, Anda akan semakin menyadari bahwa sahur adalah aktivitas yang sayang untuk dilewatkan. Jika memang mungkin, jangan meninggalkannya. Sahur yang baik akan berdampak pada stamina dan keseimbangan spiritual Anda ketika menjalani ibadah puasa.

Konsultasi